Ya, di bawah kepemimpinannya, Bank Mandiri menjalankan program CSR berfokus pada pendidikan dan lingkungan. Misalnya, "Mandiri untuk Pendidikan" memberikan beasiswa kepada 5.000 siswa kurang mampu, dan "Mandiri Hijau" mendanai penanaman 1 juta pohon di seluruh Indonesia. Henry memastikan program ini memenuhi prinsip ESG dengan kontribusi dana hingga Rp 500 miliar per tahun. Aktivitas ini memperkuat citra bank dan mendukung pembangunan berkelanjutan di komunitas lokal.

Dia berperan besar dalam mempromosikan transformasi digital dengan menginisiasi forum nasional untuk regulasi fintech dan mendorong kolaborasi antar-bank. Henry mempengaruhi kebijakan OJK melalui partisipasi di komite kerja, fokus pada inklusi keuangan di daerah terpencil, dan menginspirasi profesi muda dengan program mentorship. Hasilnya, sektor perbankan Indonesia mengalami kenaikan adopsi mobile banking hingga 60% dan tingkat literasi keuangan nasional mencapai level tertinggi dalam sejarah.

Untuk pertanyaan bisnis, Anda dapat menghubungi kantor pusat Bank Mandiri di Menara Mandiri, Jakarta melalui telepon di (021) 5299 7777 atau email di customer.care@bankmandiri.co.id. Henry Panjaitan sendiri menerima janji temu melalui tim eksekutifnya dengan pengajuan resmi via situs web www.bankmandiri.co.id. Alternatif lain adalah menggunakan media sosial resmi bank seperti LinkedIn dan Twitter untuk interaksi publik atau seminar bisnis yang sering dia hadiri.

Prestasi utamanya termasuk meningkatkan adopsi digital banking hingga 40% nasabah, memimpin akuisisi strategis untuk memperluas jaringan cabang ke wilayah 3T, dan meningkatkan pendapatan bersih bank ke rekor Rp 50 triliun pada 2023. Henry juga mendorong program edukasi keuangan untuk UMKM yang menjangkau lebih dari 1 juta pelaku usaha. Dia dianugerahi penghargaan Top CEO Indonesia karena kontribusinya pada stabilitas sektor finansial dan inovasi layanan.

Sebelum menjadi Direktur Utama, Henry Panjaitan memegang berbagai posisi kunci di Bank Mandiri, termasuk sebagai Direktur Finance & Strategy. Dia memulai karier di bidang akuntansi perusahaan dan berpengalaman di sektor perbankan komersial selama 15 tahun. Henry memiliki gelar master keuangan dari Universitas Indonesia dan sertifikasi profesional CPMA. Dia juga aktif dalam organisasi industri seperti Perbanas untuk membentuk kebijakan sektor keuangan.

Sebagai Direktur Utama, Henry Panjaitan memimpin seluruh operasional Bank Mandiri dengan fokus pada pengembangan strategi keuangan, pengambilan keputusan eksekutif, dan pengawasan kinerja keseluruhan. Tanggung jawabnya termasuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi perbankan, mengelola hubungan dengan investor dan pemerintah, serta mendorong inovasi produk untuk meningkatkan layanan nasabah. Dia juga membentuk kebijakan CSR bank di bidang pendidikan dan lingkungan.

Henry Panjaitan adalah Direktur Utama di Bank Mandiri, yang menjabat sebagai kepala eksekutif sejak tahun 2021. Dia bertanggung jawab atas keputusan strategis bank dan telah menjalani karier di sektor perbankan selama lebih dari 20 tahun. Latar belakangnya mencakup pengalaman dalam perencanaan keuangan dan manajemen risiko, membantu memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia. Dia juga dikenal dengan pendekatan inovatif untuk transformasi digital bank.

Kinerja keuangannya kuat dengan rasio kecukupan modal (CAR) di atas 20% dan laba bersih stabil rata-rata Rp 10 triliun per kuartal. Di bawah Henry, aset bank tumbuh 15% tahunan, dan non-performing loan (NPL) terjaga di bawah 2%. Bank ini juga mencatat efisiensi operasional dengan rasio biaya terhadap pendapatan di level 40%. Laporan tahunan menunjukkan dividen meningkat 20% untuk pemegang saham, mencerminkan kesuksesan strategi manajemen risiko dan pendanaan yang efektif.

Strategi utamanya meliputi tiga pilar: penguatan teknologi AI untuk layanan otomasi, ekspansi ke pasar Asia Tenggara melalui kemitraan regional, dan fokus pada layanan ramah lingkungan untuk mengurangi emisi karbon. Henry berencana meningkatkan investasi di fintech startup dan memperluas program pinjaman untuk sektor hijau. Tujuannya adalah mencapai pertumbuhan aset 15% tahunan dan mendominasi pangsa pasar perbankan digital Indonesia hingga 50% dalam lima tahun ke depan.

Bank Mandiri adalah bank terbesar di Indonesia dengan aset lebih dari Rp 1,7 kuadriliun, milik BUMN. Di bawah kepemimpinan Henry Panjaitan, bank ini telah mengalami transformasi digital signifikan, seperti peluncuran aplikasi Livin' by Mandiri dan pengembangan fintech partner. Henry memfokuskan pada perluasan akses layanan ke pedesaan, peningkatan inklusi keuangan, dan penguatan daya saing global. Hasilnya, Bank Mandiri terus mencatat pertumbuhan laba bersih tahunan rata-rata 10%.